Dari awal perkuliahan, yang
saya rasakan sama seperti mata kuliah lainnya. Selalu ada rasa jenuh dalam
proses pembelajaran. Terlebih lagi apabila proses perkuliahan yang selalu sama
dan monoton. Yang ada dipikiran bukan materi perkuliahan akan tetapi pertanyaan-pertanyaan
seperti “Kapan dosennya selesai?”, “Kapan dosennya keluar?”, dan masih banyak
yang lain. Hal ini membuat kebanyakan mahasiswa menjadi malas, yang pada
akhirnya membuat mahasiswa tersebut gagal pada mata kuliah itu. Namun, setelah
mengikuti perkuliahan ini saya melihat ada sesuatu yang cukup berbeda.
Perbedaan ini terdapat pada proses pembelajaran kelompok.
"Kenapa bisa?" "Bukannya
pembelajaran kelompok sama saja dengan pembelajaran kelompok pada mata kuliah
lain?" Materi diberikan kepada kelompok, lalu dibahas dalam kelompok, dipresentasikan,
kemudian didiskusikan bersama-sama. Nah, ini juga yang awalnya terlintas dalam
pemikiran saya. Namun, kenyataan yang terjadi berbeda. Kalau dikatakan seperti
demikian, pasti yang paling pertama ditanyakan adalah “Dimana Perbedaannya?”
Pemahaman ini juga baru saya dapatkan. Oleh karena itu saya akan jelaskan
secara detail dari awal.
Nyaris hampir semua dosen
menggunakan tipe seperti ini. Saya tidak bermaksud menentang pemikiran dari
kebanyakan dosen ataupun mau menilai buruk dari pemikiran tersebut. Namun,
kebanyakan dosen apabila ada pembelajaran kelompok, sikap kepedulian terhadap
mahasiswanya seakan tidak ada. Maksudnya adalah ketika suatu kelompok disuruh
mempertanggung jawabkan materi yang telah diberikan, dosen tersebut menilai
secara pribadi. Sehingga apabila ada anggota kelompok yang tidak mengerti atau
tidak mengetahui sama sekali tentang materi yang diberikan, maka nilai
mahasiswa tersebut secara pribadi akan rendah. Terkadang kelompok tersebut
hanya diminta perwakilan satu orang untuk mempertanggung jawabkan materi. Hal
ini membuat sebuah pemikian atau mind set
bahwa apabila ada satu anggota kelompok yang pintar atau yang mampu memahami materi,
maka kelompok tersebut akan memiliki nilai yang bagus.
Pemikiran seperti ini sudah
mendarah daging dikalangan mahasiswa. Namun setelah melihat pembelajaran
kelompok pada mata kuliah ini, pemikiran itu sudah lenyap total. "Kenapa
demikian?" Pemikiran tersebut lenyap sebab pada saat penilaian, Nilai dari suatu
kelompok adalah satu. Selain itu, orang yang akan mempertanggung jawabkan
materi dipilih secara acak. Hal ini menyebabkan kelompok tersebut secara
keseluruhan harus memahami materi yang ada. Setiap anggota kelompok harus saling
bekerja sama selama pembelajaran. Yang pintar berusaha mengajarkan kepada yang
kurang mampu dan yang kurang mampu berusaha agar bisa cepat memahami materi
yang diberikan. Proses inilah yang bisa dikatakan sebagai proses belajar. Kelompok
belajar berarti mahasiswa berada dalam satu kesatuan yang saling membantu sebab
“Kekuatan
dari Suatu Kelompok Terletak pada Orang yang Paling Lemah Pada Kelompok
Tersebut”