Rabu, 13 November 2013

Refleksi: Metode Pembelajaran RPL



Dari awal perkuliahan, yang saya rasakan sama seperti mata kuliah lainnya. Selalu ada rasa jenuh dalam proses pembelajaran. Terlebih lagi apabila proses perkuliahan yang selalu sama dan monoton. Yang ada dipikiran bukan materi perkuliahan akan tetapi pertanyaan-pertanyaan seperti “Kapan dosennya selesai?”, “Kapan dosennya keluar?”, dan masih banyak yang lain. Hal ini membuat kebanyakan mahasiswa menjadi malas, yang pada akhirnya membuat mahasiswa tersebut gagal pada mata kuliah itu. Namun, setelah mengikuti perkuliahan ini saya melihat ada sesuatu yang cukup berbeda. Perbedaan ini terdapat pada proses pembelajaran kelompok.

"Kenapa bisa?" "Bukannya pembelajaran kelompok sama saja dengan pembelajaran kelompok pada mata kuliah lain?" Materi diberikan kepada kelompok, lalu dibahas dalam kelompok, dipresentasikan, kemudian didiskusikan bersama-sama. Nah, ini juga yang awalnya terlintas dalam pemikiran saya. Namun, kenyataan yang terjadi berbeda. Kalau dikatakan seperti demikian, pasti yang paling pertama ditanyakan adalah “Dimana Perbedaannya?” Pemahaman ini juga baru saya dapatkan. Oleh karena itu saya akan jelaskan secara detail dari awal.

Nyaris hampir semua dosen menggunakan tipe seperti ini. Saya tidak bermaksud menentang pemikiran dari kebanyakan dosen ataupun mau menilai buruk dari pemikiran tersebut. Namun, kebanyakan dosen apabila ada pembelajaran kelompok, sikap kepedulian terhadap mahasiswanya seakan tidak ada. Maksudnya adalah ketika suatu kelompok disuruh mempertanggung jawabkan materi yang telah diberikan, dosen tersebut menilai secara pribadi. Sehingga apabila ada anggota kelompok yang tidak mengerti atau tidak mengetahui sama sekali tentang materi yang diberikan, maka nilai mahasiswa tersebut secara pribadi akan rendah. Terkadang kelompok tersebut hanya diminta perwakilan satu orang untuk mempertanggung jawabkan materi. Hal ini membuat sebuah pemikian atau mind set bahwa apabila ada satu anggota kelompok yang pintar atau yang mampu memahami materi, maka kelompok tersebut akan memiliki nilai yang bagus.

Pemikiran seperti ini sudah mendarah daging dikalangan mahasiswa. Namun setelah melihat pembelajaran kelompok pada mata kuliah ini, pemikiran itu sudah lenyap total. "Kenapa demikian?" Pemikiran tersebut lenyap sebab pada saat penilaian, Nilai dari suatu kelompok adalah satu. Selain itu, orang yang akan mempertanggung jawabkan materi dipilih secara acak. Hal ini menyebabkan kelompok tersebut secara keseluruhan harus memahami materi yang ada. Setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama selama pembelajaran. Yang pintar berusaha mengajarkan kepada yang kurang mampu dan yang kurang mampu berusaha agar bisa cepat memahami materi yang diberikan. Proses inilah yang bisa dikatakan sebagai proses belajar. Kelompok belajar berarti mahasiswa berada dalam satu kesatuan yang saling membantu sebab “Kekuatan dari Suatu Kelompok Terletak pada Orang yang Paling Lemah Pada Kelompok Tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar